Monday, November 12, 2018

脳過労 – OVERWORK BRAIN


脳過労   OVERWORK BRAIN

Beberapa hari lalu di TV sempat ada bahasan tentang “noukarou” dank arena belakangan istilah “noukarou” ini cukup sering saya dengar, jadi nulis tentang ini deh. Kanji yang dipakai sama dengan kata “karoushi-過労死”. Karoushi sendiri biasanya diartikan dengan kematian akibat kerja berlebihan; yang cukup sering terjadi di Jepang sampai sampai pemerintahnya berusaha memperbanyak hari libur. Nah kali ini yang kerja berlebihannya itu otak, sehingga jadi deh istilah “noukarou”.

Biasanya kalau capek kita hanya bilang “からだの疲れ” , nah sebenarnya otak juga bisa capek bekerja.  Gawatnya capeknya otak ini sering tidak disadari dan dibiarkan terus menerus hingga menumpuk dan akhirnya menimbulkan masalah yang berkaitan dengan fungsi kognitif.  Mekanisme penyebab capeknya si otak ini disinyalir karena ketidakseimbangan antara “input” informasi yang masuk dan kemampuan “output” mengelola informasi tersebut. Akibatnya fungsi neurotransmitter di otak juga menurun dan “network connection” di otak juga memburuk.

Apa sih gejala capeknya otak ini? Gejala pertama, mudah lupa. Fungsi “search” dan memori  dari otak menurun. Misalnya, tidak bisa mengingat nama orang yang kita kenal sebelumnya, mau ambil barang di lantai 2 tapi sudah di atas lupa barang apa yang mau diambil, sering jadi menggunakan kata “ano, are, sore” karena lupa nama barang tersebut, dsb; dan kejadian seperti ini cukup sering berulang.  Hayo ngaku siapa yang sering mengalami begini?
Gejala lupa akibat “overwork brain” ini berbeda dengan gejala lupa karena dementia. Pada dementia, memori baru tidak terbentuk, jadi memang tidak ada input informasi yang masuk, rangkaian seluruh kejadian yang dialami memang tidak bisa diingat oleh penderitanya. Sedangkan lupa akibat si otak kecapekan, informasi itu masuk dan ada, hanya tidak bisa sukses dikeluarkan kembali saat dibutuhkan.  Kalau diberi “hint” biasanya bisa langsung ingat kembali. “Ooh iya tadi namanya itu si Imaoka!” (setelah ubek ubek inget kalau ybs pernah LINE message, kalau gak lihat LINE ya lupa) misalnya.

Lupa karena “overwork brain” sekarang mulai jadi masalah umum di era AI (Artificial Intelligence) ini.  Kebiasaan menggunakan computer, smartphones, jadi salah satu penyebab kaum muda di usia 30-an menderita “overwork brain”.  Berkaitan ini, ada juga istilah “スマホ認知病”. Segala sesuatu tinggal “search” dan banyak informasi bisa didapatkan seketika. Semua input informasi ini sekaligus masuk ke lobus frontal otak dan mengakibatkan  “overwork brain”. 
Mereka yang rutin berselancar di situs situs web, nonton You Tube, main games atau belanja online, secara tidak langsung menerima aliran informasi banyak ke otak. Sayangnya informasi seperti ini tidak untuk diproses keluar, seperti halnya belajar untuk ujian di sekolah.  Semua numpuk di dalam otak, sehingga justru informasi penting yang ingin diingat malah jadi lupa.
Membiarkan terus menerus gejala lupa karena overwork brain ini bisa mengakibatkan dementia datang lebih cepat sekaligus mengakibatkan “brain aging” – penuaan otak dini.  Ada smartphones memang baik, segala informasi bisa didapatkan dengan mudah. Tetapi menggunakannya dengan bijaksana untuk kesehatan diri sendiri juga penting sekali.  
Saya sendiri masih berusaha nahan diri untuk tidak terlalu banyak pakai iPhone, iPad dsb. Salah satu caranya, saya masih pakai buku agenda konvensional untuk mencatat  tulis tangan segala urusan sehari hari, tidak pakai aplikasi agenda apapun. Jadi kalau ada janji apa2 saya akan buka buku agenda, bukan iPhone. Di kereta juga bawa buku bacaan biasa, tidak download dari iPad dsb.  Kadang berasa sih kalau ada aplikasi macam2 jad lebih praktis, tapi pikir pikir ya biarlah lambat tapi semoga otak (dan mata) saya tidak kecapekan lihat layar iPhone.


Jika ada yang ingin membaca tentang “スマホ認知症”:
https://www.asagei.com/excerpt/109590

Images: http://netgeek.biz/archives/113702