脳過労 – OVERWORK BRAIN
Beberapa hari lalu di TV sempat ada bahasan tentang “noukarou” dank
arena belakangan istilah “noukarou” ini cukup sering saya dengar, jadi nulis
tentang ini deh. Kanji yang dipakai sama dengan kata “karoushi-過労死”.
Karoushi sendiri biasanya diartikan dengan kematian akibat kerja berlebihan;
yang cukup sering terjadi di Jepang sampai sampai pemerintahnya berusaha
memperbanyak hari libur. Nah kali ini yang kerja berlebihannya itu otak, sehingga
jadi deh istilah “noukarou”.
Biasanya kalau capek kita hanya bilang “からだの疲れ” , nah sebenarnya otak juga bisa
capek bekerja. Gawatnya capeknya otak
ini sering tidak disadari dan dibiarkan terus menerus hingga menumpuk dan
akhirnya menimbulkan masalah yang berkaitan dengan fungsi kognitif. Mekanisme penyebab capeknya si otak ini disinyalir
karena ketidakseimbangan antara “input” informasi yang masuk dan kemampuan “output”
mengelola informasi tersebut. Akibatnya fungsi neurotransmitter di otak juga
menurun dan “network connection” di otak juga memburuk.
Apa sih gejala capeknya otak ini? Gejala pertama, mudah lupa.
Fungsi “search” dan memori dari otak
menurun. Misalnya, tidak bisa mengingat nama orang yang kita kenal sebelumnya,
mau ambil barang di lantai 2 tapi sudah di atas lupa barang apa yang mau
diambil, sering jadi menggunakan kata “ano, are, sore” karena lupa nama barang
tersebut, dsb; dan kejadian seperti ini cukup sering berulang. Hayo ngaku siapa yang sering mengalami begini?
Gejala lupa akibat “overwork brain” ini berbeda dengan gejala lupa
karena dementia. Pada dementia, memori baru tidak terbentuk, jadi memang tidak
ada input informasi yang masuk, rangkaian seluruh kejadian yang dialami memang
tidak bisa diingat oleh penderitanya. Sedangkan lupa akibat si otak kecapekan,
informasi itu masuk dan ada, hanya tidak bisa sukses dikeluarkan kembali saat
dibutuhkan. Kalau diberi “hint” biasanya
bisa langsung ingat kembali. “Ooh iya tadi namanya itu si Imaoka!” (setelah
ubek ubek inget kalau ybs pernah LINE message, kalau gak lihat LINE ya lupa)
misalnya.
Lupa karena “overwork brain” sekarang mulai jadi masalah umum di
era AI (Artificial Intelligence) ini.
Kebiasaan menggunakan computer, smartphones, jadi salah satu penyebab
kaum muda di usia 30-an menderita “overwork brain”. Berkaitan ini, ada juga istilah “スマホ認知病”. Segala
sesuatu tinggal “search” dan banyak informasi bisa didapatkan seketika. Semua
input informasi ini sekaligus masuk ke lobus frontal otak dan mengakibatkan “overwork brain”.
Mereka yang rutin berselancar di situs situs
web, nonton You Tube, main games atau belanja online, secara tidak langsung
menerima aliran informasi banyak ke otak. Sayangnya informasi seperti ini tidak
untuk diproses keluar, seperti halnya belajar untuk ujian di sekolah. Semua numpuk di dalam otak, sehingga justru
informasi penting yang ingin diingat malah jadi lupa.
Membiarkan terus menerus gejala lupa karena overwork brain ini
bisa mengakibatkan dementia datang lebih cepat sekaligus mengakibatkan “brain
aging” – penuaan otak dini. Ada
smartphones memang baik, segala informasi bisa didapatkan dengan mudah. Tetapi
menggunakannya dengan bijaksana untuk kesehatan diri sendiri juga penting
sekali.
Saya sendiri masih berusaha nahan diri untuk tidak terlalu banyak
pakai iPhone, iPad dsb. Salah satu caranya, saya masih pakai buku agenda
konvensional untuk mencatat tulis tangan
segala urusan sehari hari, tidak pakai aplikasi agenda apapun. Jadi kalau ada
janji apa2 saya akan buka buku agenda, bukan iPhone. Di kereta juga bawa buku
bacaan biasa, tidak download dari iPad dsb. Kadang berasa sih kalau ada aplikasi macam2
jad lebih praktis, tapi pikir pikir ya biarlah lambat tapi semoga otak (dan
mata) saya tidak kecapekan lihat layar iPhone.
Jika ada yang ingin membaca tentang “スマホ認知症”:
https://www.asagei.com/excerpt/109590
Images: http://netgeek.biz/archives/113702