Thursday, January 18, 2024

Rising Cancer Incidence in Younger Adults

 Rising Cancer Incidence in Younger Adults

Saya sharing berita tentang angka kejadian kanker yang meningkat pada usia relatif muda, dibawah usia 50 tahun. Meski berita ini beradasarkan data statistik di Amerika, fenomena naiknya penderita kanker usia muda terjadi secara global di banyak negara.

Di laporan data statistik, dari pembagian kelompok berdasarkan umur, 65 tahun ke atas, 50-64 tahun, dan di bawah 50 tahun, terlihat jelas kalau orang yang berusia di bawah 50 tahun adalah satu-satunya dari tiga kelompok usia yang mengalami peningkatan kejadian kanker secara keseluruhan dari tahun 1995-2020.
Kecenderungan naiknya tingkat kejadian kanker juga telihat di Inggris; kelompok usia 25-49 tahun meningkat sebesar 22%, lebih dari dua kali lipat dibandingkan peningkatan sebesar 9% pada kelompok usia di atas 75 tahun.
Cancer patients are “increasingly shifting from older to middle-aged individuals.”

Masih ingat presenter terkenal Kobayashi Mao? Ia meninggal setelah berjuang melawan kanker payudara pada usia 34 tahun. Saat itu anaknya masih kecil-kecil dan saya yang tidak kenalpun ikut menangis melihat beritanya.  Di sekitar saya sendiri, ada seorang teman yang harus berpulang karena kanker paru-paru pada usia 34 tahun, ada yang berpulang karena kanker hati pada usia 30 tahun, ada yang mendapat diagnosa kanker usus besar di usia 43 tahun, kanker payudara usia 41 tahun, dan baru-baru ini salah satu kerabat di Jepang mendapat diagnosa kanke
r prostat di usia 49 tahun. Ini hanya beberapa yang saya sebutkan, banyak sekali kasus kanker terjadi di luar usia perkiraan umum. Saat ini sudah tidak aneh lagi mendapati kasus kanker di usia 30-40 tahunan.

Di berita ini diceritakan seorang pria muda berusia 34 tahun yang katanya olahraga 5-6 hari seminggu, rendah lemak tubuh, makan sangat sehat, tidak ada keluhan apapun. Dia melakukan pemeriksaan colonoscopy ketika menyadari ada darah di feses. Hasilnya, stadium IIIA colon cancer. Ayahnya juga didiagnosa kanker usus besar stadium 1 di awal usia 50 tahunan, tetapi tidak ada riwayat anggota keluarga lainnya yang menderita kanker tersebut.
Kanker usus besar ini menjadi penyebab kanker utama pada pria usia di bawah 50 tahun, dan menempati posisi kedua pada wanita setelah kanker payudara. Pasien ini beruntung setelah menjalani operasi, kemoterapi, dan monitoring selama 5 tahun, akhirnya ia dinyatakan bebas dari kanker. Di Jepang angka kejadian kanker usus besar pada remaja dan dewasa muda (AYA-Adolescents and Young Adults, 15-39 tahun) juga meningkat setiap tahun dengan kecenderungan lebih sering terjadi pada pria (56.8%).

Penyebab naiknya angka kejadian kanker pada usia dewasa muda masih belum dapat dijelaskan dengan baik meski faktor genetik, lingkungan dan perubahan gaya hidup dianggap berperan besar.  Seiring dengan perubahan trend epidemiologi kanker ke usia lebih muda, rekomendasi usia untuk melakukan screening kanker mungkin perlu disesuaikan dengan faktor resiko dan tipe kanker yang ada.

---

Seperti yang sering saya katakan, diagnosa kanker bisa menghampiri semua orang kapan saja. Bahkan sekarang usia mudapun tidak menjamin pasti tidak terkena kanker. Mari selalu meluangkan waktu untuk belajar mengenal faktor resiko kesehatan masing-masing, berusaha rutin cek kesehatan dan menjalani tes penapisan kanker (screening) yang bisa kita terima.  
Jangan lupa juga untuk selalu mendukung para pejuang kanker di sekitar kita. Dari mereka semua kita dapat belajar menghargai hidup, keluarga, persahabatan, dan tentunya kesehatan
❣️

Tokyo, 18 Januari 2024

References:

1. https://edition.cnn.com/2024/01/17/health/cancer-incidence-rising-report/index.html

2. https://news.cancerresearchuk.org/2023/01/24/early-onset-cancer-why-are-more-young-adults-being-diagnosed/

3. https://acsjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.3322/caac.21820

4. https://jgo.amegroups.org/article/view/76993/html

Saturday, January 13, 2024

New Hopes - 2024

New Hopes - 2024


Sejak 2009 pertama kali mengumpulkan tulisan-tulisan saya di blog ini, tidak terasa sudah lebih dari 10 tahun berusaha untuk tetap konsisten membagikan informasi yang baik dan benar ke banyak orang. 

Selama ini ada beberapa pencapaian yang saya sendiri tidak menyangka akan berhasil mewujudkannya. 

1. Tahun 2021, dengan dukungan dari grup Wanita Indonesia Berkarya di Jepang (WIBJ) kami berhasil membuat Cancer Support Group
Grup kecil yang berisi pasien Indonesia di Jepang yang menghadapi diagnosa kanker, maupun yang sedang merawat anggota keluarganya di Jepang yang terkena kanker. 
Meski baru berusia 3 tahun, anggota grup selalu berusaha saling mendukung. Banyak cerita suka maupun duka. Ada yang panik baru mendapat diagnosa, ada yang tegang harus menjalani operasi, ada yang sudah stabil sembuh, dan ada yang berduka kehilangan.

Di Cancer Support Group  kami selalu berusaha sharing informasi tentang kanker, membuat poster, webinar, dan lomba foto untuk mendukung gerakan peduli kanker payudara. Berbagai aktivitas dari grup ini saya presentasikan dalam Annual Pink Ribbon Advisor Meeting tahun 2023, dan mengantarkan saya menerima Pink Ribbon Advisor Award (bisa lihat di posting sebelumnya: https://charmedkath.blogspot.com/2023/11/pink-ribbon-advisor-award-2023.html) 
Semoga di tahun 2024 ini kami bisa tetap terus berkarya untuk membantu mereka yang membutuhkan. 

2. Tahun 2021-2023, melakukan riset kolaborasi dengan bagian patologi dari fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 
Riset ini membuat saya belajar banyak, tidak hanya terkait tema riset yaitu kanker hati, tetapi juga bagaimana mengatasi tantangan dalam melakukan kolaborasi riset jarak jauh. Dapat menjalin komunikasi dengan rekan-rekan sejawat dan senior yang hebat membuat saya merasa bangga, sekaligus mengingatkan saya untuk dapat lebih banyak belajar lagi dari mereka. Saat pulang ke Indonesia di musim panas tahun 2023, saya juga bersyukur diberi kesempatan bertemu dengan rekan-rekan kolaborator dan mendapat mendapat kehormatan bertemu Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, dekan fakultas kedokteran Universitas Indonesia.  

Semoga hasil riset ini nanti bisa membawa kebaikan, menambah informasi demi kemajuan ilmu pengetahuan dan membantu lebih banyak pasien kanker hati di Indonesia. 

--
Di Jepang awal tahun 2024 diawali dengan gempa besar dan kecelakaan pesawat di Haneda airport. Bukan berita yang menyenangkan di awal tahun, tetapi bukan berarti segala sesuatu akan buruk. Kesabaran dan kedisiplinan penduduk di Jepang telah membuktikan mereka bisa melewati bencana dengan cara terbaik yang bisa diambil. Korban jiwa bisa ditekan seminimal mungkin, dan bahkan dalam kecelakaan pesawat yang berisi 397 penumpang, semua bisa keluar dengan selamat. 

Semoga ini membuat kita bisa lebih semangat menghadapi tantangan yang ada, berharap untuk yang terbaik di tahun 2024 ini. 

πŸ’– Selamat Tahun Baru πŸ’–
Terima kasih untuk semua dukungan selama ini. 
εΌ•γηΆšγγ©γ†γžγ‚ˆγ‚γ—γγŠι‘˜γ„γ„γŸγ—γΎγ™。

--
Tokyo, 13 Januari 2024