Jumlah penderita campak (measles – hashika - ้บปใใ) di Jepang meningkat sejak akhir Februari 2024. Saat ini 10 orang yang berasal dari penerbangan Etihad Airways EY830 pada 24 Februari telah didiagnosis menderita campak. Penerbangan ini berasal dari Abu Dhabi ke Bandara Internasional Kansai, tetapi orang yang terinfeksi telah dilaporkan tidak hanya di Prefektur Osaka, tetapi juga di Tokyo, Nagoya, Kyoto, dan lokasi lainnya.
Banyak dari orang-orang yang terinfeksi tersebut diketahui belum menerima vaksin campak atau hanya menerima satu dosis. Diperkirakan kasus campak ini akan menyebar lebih jauh dari orang-orang yang terinfeksi.
Jepang sebenarnya telah mendapat sertifikasi bebas campak sejak tahun 2015, berarti seharusnya tidak ada wabah virus campak yang berasal dari dalam Jepang. Semua kasus campak di Jepang dalam beberapa tahun terakhir berasal dari luar negeri, yang kemudian dibawa masuk dan menyebar di dalam negeri, seperti situasi yang kita hadapi saat ini.
Campak sangat mudah menular. Ibaratnya, jika ada satu orang penderita campak yang bersin dalam kereta, sudah hampir dipastikan seluruh penumpang dalam gerbong yang sama akan terinfeksi campak juga. Virus campak menyebar melalui udara, dan virus campak, yang dikeluarkan dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi, tetap berada di udara hingga dua jam. Sekalipun kita tidak melakukan kontak dekat dengan penderita campak, kita tetap bisa tertular hanya dengan berada di ruangan yang sama.
Penggunaan masker, cuci tangan, tidak cukup efektif dalam mengatasi penularan infeksi campak. Satu-satunya yang bisa memberikan proteksi menghadapi campak, dengan bantuan vaksinasi.
Di Jepang sejak tahun fiscal 2006, anak-anak menerima dua dosis vaksinasi campak dalam bentuk gabungan vaksin MR (Measles - Rubella). Periode pertama diberikan antara usia 1~2 tahun, dan periode kedua diberikan usia 5~7 tahun (sebelum masuk SD). Vaksin MR merupakan vaksin hidup berisi virus yang sudah dilemahkan (“live-attenuated vaccine” – ็ใฏใฏใใณ). Tingkat kekebalan setelah satu kali vaksinasi mencapai sekitar 95% dan dengan menerima dua kali vaksin diharapkan akan mendapat perlindungan yang lebih sempurna.
Apa gejala campak?
Saya sertakan dalam poster infografik berikut. Ini dikeluarkan dari ECDC (European Centre for Disease Prevention and Control).
Campak memiliki masa inkubasi kurang lebih dua minggu setelah terinfeksi. Ditandai dengan gejala seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, konjungtivitis, serta ruam kulit yang muncul di seluruh tubuh beberapa hari kemudian. Bintik-bintik putih, kasar, seukuran pasir yang disebut bintik Koplik (Koplik spots) dapat terlihat pada mukosa pipi bagian dalam mulut.
Penderita campak juga dapat mengalami komplikasi seperti: otitis media, diare, pneumonia, dan radang otak (encephalitis) yang beresiko fatal. Meskipun jarang, radang otak yang disebut SSPE (Subacute Sclerosing Panencephalitis) ini bahkan dapat terjadi beberapa tahun setelah infeksi. Dikatakan SSPE bahkan bisa terjadi 7~10 tahun setelah seseorang dianggap sembuh dari infeksi campak.
--
Selepas masa pandemik, dan tidak ada lagi pembatasan penularan maupun pergerakan orang, berbagai virus penyakit mudah menyebar. Kita sudah mengalami kenaikan kembali Covid-19, Influenza, Streptococcus, Gastroenteritis, dsb
Saat ini diberitakan kasus campak juga naik dan ini bukan penyakit yang bisa diremehkan karena kemampuan penularannya yang tinggi sekali dan memiliki resiko menyebabkan kematian. Campak merupakan salah satu penyakit menular yang sangat menular.
Untuk teman-teman yang pekerjaannya berhubungan dengan travelling, guide tour, dsb, saya menghimbau untuk lebih waspada dan bisa cek data vaksinasi campak untuk diri sendiri.
Mari waspada selalu. Mari melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan ๐
Tokyo, 17 Maret 2024
#wibjkesehatan
#kesehatanwibj
References:
1. https://news.yahoo.co.jp/.../9c0ec16c465e65aefd9735f3efb0...
2. https://www.ecdc.europa.eu/.../public.../measles-infographic
3. https://idsc.tmiph.metro.tokyo.lg.jp/.../measlesqa/mashinqa2
4. https://www.cdc.gov/measles/symptoms/complications.html