You Are What You Eat!
Berdasarkan data dari United Nations (Wikipedia), Jepang berada pada urutan nomor satu sebagai negara dengan angka harapan hidup tertinggi. Usia rata rata harapan hidup pria Jepang adalah 79.0 sedangkan wanitanya mencapai 86.1 dan usia harapan hidup wanita Jepang ini merupakan yang tertinggi di antara negara lain di seluruh dunia. Indonesia sendiri berada pada urutan 110, masih dibawah Philipine pada urutan 100, tertinggal dari Malaysia yang berada di urutan 66 dan rasanya masih jauh untuk bisa mengejar tetangga mungil kita Singapore, di urutan 15.
Zat gizi: vitamin C (baik pada daun maupun batang/bagian yg kerasnya), vitamin U dan juga kalsium. Vitamin U ini meski tidak termasuk golongan vitamin pada umumnya, tetapi ia dikenal dalam pengobatan herbal dan merupakan zat yang dihasilkan tanaman/sayuran, terutama kol.
Manfaat: Baik untuk regenerasi selaput lendir lambung sehingga baik untuk menjaga kesehatan lambung. Dapat membantu mencegah peradangan lambung (gastritis). Vitamin C dan vitamin U juga bisa membantu kesehatan liver yang sudah bekerja keras mencerna lemak dari makanan. Karena itu di Jepang, biasanya jika makan ayam katsu (chicken katsu, ton katsu dsb) biasanya selalu satu set disediakan dengan irisan kol.
Zat gizi: Vitamin C dan Vitamin A (beta karoten). Selain itu lebih dari 40 jenis zat yang terkandung di dalamnya yang bisa membuat si celery ini berbau harum seperti terpenes dan berbagai plants’ essential oil.
Manfaat: Wangi harum yang dihasilkan celery bisa membantu meningkatkan nafsu makan. Vitamin C dan beta karoten baik untuk anti oksidan. Selain itu celery bermanfaat menurunkan tekanan darah dan berfungsi sebagai diuretik.
Zat gizi: Kalium dan 95% terdiri dari air. Kalium ini bisa membantu menarik kelebihan garam/natrium keluar tubuh.
Manfaat: Mendinginkan tubuh, sehingga pada musim panas di Jepang sering di pinggir jalan orang berjualan ketimun dingin yang direndam air es. Mencegah penumpukan air sehingga sering irisan ketimun digunakan untuk mengkompres mata yang bengkak jika seseorang kurang tidur atau sehabis menangis. Pada proses pembuatan acar Jepang, ketimun ini juga membantu meningkatkan penyerapan vitamin B1 dan B2.
Zat gizi: Vitamin A (beta karoten, alpha karoten, lycopene) dan zat pectin. Beta karoten di wortel ini terdapat tepat langsung di bawah kulit wortel, sehingga usahakan mengupas kulit wortel cukup tipis tipis saja atau jika memakan wortel organik, bisa makan bersama kulitnya. Jika digoreng secukupnya dengan minyak bisa meningkatkan kadar beta karoten sehingga sering irisan wortel dijadikan salah satu isi tempura.
Manfaat: Karoten yang diserap pembuluh darah berguna untuk proteksi terhadap kanker. Wortel dikatakan bisa menurunkan faktor resiko terkena kanker pankreas, kanker hati dan kanker prostat. Pectin bisa membantu mencegah diare dan serat di wortel ini bisa mencegah konstipasi.
Zat gizi: Anthocyanin (memberi warna ungu pada terong). Anthocyanin banyak terdapat pada kulit terong tersebut, sehingga jangan buang kulitnya tapi masak dan makan terong bersama kulitnya.
Manfaat: Anti oksidan yang cukup potent. Berfungsi mencegah atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah) dan juga sebagai anti kanker. Selain itu juga untuk menurunkan kadar kolesterol dan membantu mencegah penyakit kencing manis. Terong juga baik untuk yang sedang berdiet karena kalori rendah dan mencegah obesitas.
Zat gizi: Protein/asam amino lysine dan beta karoten. Lysine tidak diproduksi oleh hewan sehingga harus diperoleh dari tumbuhan, terutama jenis kacang kacangan (bean, legumes), salah satunya kacang panjang. Agar zat yang terkandung di dalamnya tidak hilang, usahakan jangan terlalu lama merebus/memasak kacang panjang.
Manfaat: Anti oksidan dan anti aging. Membantu penyerapan protein makanan, memperkuat pembuluh darah dan memperbaiki regenerasi kulit.
Zat gizi: beta karoten, lutein, sulforaphane, vitamin C. Kandungan vitamin C yang terdapat di brokoli ini bahkan lebih tinggi dari buah lemon, tapi ia mudah larut dalam air saat pemanasan. Usahakan sebentar saja memasak brokoli dan jika direbus, bisa ditambahkan sedikit garam untuk meminimalisir kehilangan vitamin C.
Manfaat: anti oksidan, anti aging, dan brokoli menghasilkan zat sulforaphane yang diduga bekerja sebagai anti kanker yang cukup potent. Ada penelitian yang mengatakan bahwa memakan brokoli bisa melindungi dari keganasan kanker prostat. Selain itu brokoli juga bisa meningkatkan sekresi insulin sehingga bisa berfungsi sebagai anti diabetic/mencegah kencing manis.
Zat gizi: enzim alliinase yang keluar saat bawang di potong. Enzim ini akan menghasilkan gas yang menyebabkan mata terasa pedas ketika memotong bawang bombai. Tapi, jika dimasak enzim ini akan berubah menjadi zat yang manis dan banyak kegunaannya. Mencuci dan memotongnya saat basah bisa membantu mengurangi gas yang dihasilkan, sehingga mengurangi rasa pedih di mata. Enzim ini menjadi kurang efektif jika terkena panas yang lama, jadi usahakan masukkan onion sesaat sebelum proses pemasakan selesai atau makan mentah digabung dengan salad. Di Jepang, salad sering menggunakan toping irisan onion mentah.
Manfaat: Enzim allinase ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus. Mencegah timbulnya thrombus (blood clot), membantu menaikkan kadar kolesterol baik (HDL) dan sebaliknya menurunkan LDL (kolesterol jahat).
Zat gizi: Berbagai mineral, vitamin, termasuk beta-glucan yang terkandung dalam jamur shiitake dikenal dengan istilah Active Hexose Correlated Compound/AHCC.
Kegunaan: Menurunkan kolesterol, mencegah atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah). Selain itu berbagai penelitian menunjukkan kemampuan shiitake meningkatkan system pertahanan tubuh dan mencegah kanker. Beta-glucan dikenal sebagai anti kanker, membantu meningkatkan survival-rate penderita kanker serta menurunkan kemungkinan kanker relaps/kambuh kembali. Selain itu rendah kalori, sehingga baik juga untuk diet.
Zat gizi: Vitamin C. Batang cauliflower lebih banyak mengandung vitamin C daripada kembangnya, jadi usahakan makan semuanya. Vitamin C di cauliflower tidak mudah hilang karena pemanasan, sehingga tidak perlu khawatir merebusnya. Saat merebus, kaldu yang keluar merubah warna air rebusan, ini bisa diatasi dengan menambahkan sedikit lemon atau sake.
Manfaat: Vitamin C akan mengaktifkan kolagen kulit dan mencegah timbulnya melanin maupun kerutan di kulit. Baik untuk kesehatan kulit. Selain itu membantu menghambat pembentukan lemak dan menurunkan kolesterol.
Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat untuk semuanya.
Kathryn-Tokyo
References:
- 安全においしく食べるための新しい栄養学 (Yoshida kiyoko, Matsuda sanae).
- Wikipedia
Seorang anak yang selalu mengeluh tidak bisa makan ini itu, adalah tanggung jawab orang tuanya !
ReplyDeleteMas Nikoniko ... iya setuju. orang tuanya berarti termasuk ayahnya ya, bukan ibunya saja ;P
ReplyDelete:D halah kok malah berdebat sendiri siy..
ReplyDeleteps. kat, ga semua orang jepang suka sayur. ada tuh temen ku yg anti terhadap semua bahan makanan berwarna hijau. bahkan macha pun anti.^ ^
Hahahaha iyalah El, pasti ada donk dimana aja pasti ada :)
ReplyDeleteCuma kebetulan, orang Jepang yang aku temui belum ada. Sama aja di Indonesia ya juga gitu, ada yang bisa makan sayur ada juga yang tidak, cuma kebetulan aku lebih sering/lebih mudah ketemu yang tidak bisa makan sayur daripada yang bisa.
Thanks ya sudah mampir!
mampir nih Kat..
ReplyDeletesetuju bgt deh..makan sayur memang ga ada ruginya.mencegah segala macam penyakit.terutama penyakit akibat lifestyle.jantung,diabetes,darah tinggi,dll.
so kapan nih kt pegi makannya kath?hehe..
Vinna....pergi makan sayur maksudnya? hahahahaha
ReplyDeleteSee u soon!