SMOKING AND DRINKING
- Double Trouble Elevating Cancer Risk -
Tidak terasa sudah memasuki bulan Juni, sudah separuh jalan menuju akhir tahun 2022. Hari Minggu pertama di bulan Juni dijadikan sebagai“National Cancer Survivors Day”; kegiatan tahunan yang dimulai di Amerika dan mulai menyebar ke negara-negara lain. Bulan Juni juga secara
khusus dijadikan sebagai “National Cancer Survivors Month” .
Mari
kita pakai bulan Juni ini untuk menyapa, memberikan perhatian dan semangat ke
keluarga maupun teman-teman di sekitar kita yang pernah atau yang saat ini sedang
berjuang melawan kanker 💝
Di tulisan ini saya ingin mengingatkan kembali dua faktor resiko yang sering dikaitkan dengan
kejadian kanker yakni, rokok dan alkohol.
Saya yakin kita
semua sudah tahu ya tentang bahaya rokok pada kesehatan. Pada perokok aktif, merokok tidak
hanya terkait dengan kanker paru, tetapi juga kanker esofagus, kanker naso/orofaring,
kanker lambung, kanker hati, kanker pankreas, kanker rahim, kanker kandung
kemih. Bahkan menurut penelitian
dari MHLW thn 2016, pada kanker-kanker tersebut di atas sudah bisa ditarik
hubungan sebab-akibat yang jelas dengan rokok berdasarkan bukti-bukti ilmiah
yang ada.
(Level1: Scientific evidence is sufficient to estimate causality). [1]
Tidak heran Prof.
Nakagawa, seorang dokter radiologi di Tokyo University mengatakan, “喫煙はゆるやかな自殺” - Merokok
identik degan melakukan bunuh diri perlahan-lahan. [2]
Tidak hanya perokok
aktif, hubungan sebab-akibat yang jelas antara rokok dengan kanker paru-paru
juga terjadi di perokok pasif atau secondhand smoking. Perokok pasif juga
memiliki resiko terkena kanker payudara dan kanker naso/orofaring.
Selain itu kita juga
mengenal adanya thirdhand smoking. Meski merokok dilakukan di luar rumah dan tidak
dekat orang lain, TETAP ADA residu sisa nikotin rokok. Residu ini bisa
menempel di baju, gorden, karpet, sofa, dsb; dan tidak hilang hanya dengan
mengganti sirkulasi udara (buka jendela). Residu rokok ini juga berpotensi
memicu gangguan kesehatan, dan diduga berpotensi sebagai faktor penyebab kanker
“cancer causing compounds”.
Thirdhand smoking
mendapat perhatian luas sejak diulas potensi bahaya ke anak-anak dalam journal
Pediatrics (2009). “Children are especially susceptible to thirdhand smoke
exposure because they breathe near, crawl and play on, touch, and mouth
contaminated surfaces.” [3]
Bagaimana dengan alkohol?
Alkohol yang masuk
ke dalam tubuh akan dimetabolisme menjadi senyawa yang dikenal dengan nama acetaldehyde, produk toksik yang sudah digolongkan sebagai karsinogenik. Alkohol
sudah diklasifikasikan sebagai Group 1 carcinogen oleh WHO-International Agency
for Research on Cancer sejak tahun 2009.
(Group1 carcinogen: the
agent is carcinogenic to humans). [4]
Penumpukan
acetaldehyde dalam tubuh ini mengakibatkan wajah memerah (red face/facial flushing) setelah minum alkohol. Hal ini disebabkan adanya defek dari gen
aldehylde dehydrogenase 2 (ALDH2) yang seharusnya bertugas memecah acetaldehyde
dalam tubuh. Umumnya penduduk Asia (Japanese, Chinese, Korean) banyak yang
memiliki defek dari gen ALDH2 hingga dikenal istilah “Asian flush”
Laporan review tahun 2017 yang melibatkan 89,376 partisipan dari 10 penelitian
yang berbeda, menyatakan kalau wajah yang memerah setelah minum alkohol berkorelasi
dengan resiko terkena kanker yang lebih tinggi pada pria di Asia, terutama
kanker esofagus. [5]
Bagaimana dong kalau
suka atau harus minum berkaitan dengan pekerjaan?
Bisa membatasi diri, itu kuncinya. Hindari
minum berlebihan dan rutin, apalagi jika wajah selalu memerah setelah
minum. Aktor Imai Masayuki yang meninggal karena kanker usus besar di usia 54
tahun dikenal sebagai peminum berat (heavy drinker). Aktris Kawashima Naomi,
meninggal di usia 54 tahun karena kanker saluran empedu juga dikenal sebagai
penyuka wine (wine lover). [2]
Tahun 2008 ada
laporan meta-analysis di Jepang yang menunjukkan, baik pria maupun wanita yang
minum alkohol beresiko lebih tinggi terkena kanker usus besar. Semakin tinggi
jumlah alkohol yang diminum (>23 g/hari), semakin terlihat naiknya resiko
terkena kanker usus kolorektal.
“In summary, this pooled analysis of data from large prospective studies carried out in Japan confirmed that alcohol drinking is associated with increased risk of colorectal cancer in a dose-response manner in men and women.” [6]
Nah bagaimana jika
seorang perokok juga minum alkohol?
Rokok dan alkohol ini
duet maut.
Kombinasi merokok
dan minum alkohol menyebabkan kerusakan sel tubuh lebih banyak. Pada perokok
dan peminum alkohol. di tubuh tidak hanya terbentuk acetaldehyde yang toksik
tapi juga secara simultan tubuh lebih mudah menyerap kandungan zat karsinogenik
pada rokok. [7]
Saya share beberapa kasus
nyata yang saya temui dalam pekerjaan saya sehari-hari.
- Pasien pria, 75 tahun. Riwayat merokok 60 batang perhari sampai usia 41 thn. Riwayat minum alkohol 1-2 kali seminggu. Pada usia 60 thn, terkena kanker esofagus, menjalani terapi. Usia 73 thn didiagnosa kanker hipofaring, kembali menjalani terapi. Usia 75 thn, ditemukan nodul di hati melalui pemeriksaan MRI. Hasil pemeriksaan patologi memastikan nodul tersebut adalah kanker hati.
- Pasien pria, 68 tahun. Riwayat merokok 40 batang perhari selama 40 tahun. Riwayat minum alkohol setiap hari. Riwayat diabetes mellitus (penyakit gula/kencing manis). Tidak ada riwayat hepatitis virus. Ditemukan nodul di hati melalui pemeriksan MRI, dan pemeriksaan patologi memastikan diagnosa kanker hati.
---
Kebiasaan merokok
dan minum alkohol merupakan bagian dari gaya hidup sehari-hari yang sebenarnya bisa
kita kendalikan. Seseorang yang merokok sekaligus minum alkohol tanpa batasan mungkin
boleh dianggap sudah dengan sadar mengundang “tamu” kanker hadir ke dalam
kehidupannya.
Memang tidak semua
yang merokok dan minum alkohol pasti terkena kanker. Tetapi, sudah terbukti
juga secara ilmiah ada kaitan jelas antara rokok, alkohol dengan kanker.
Akhirnya semua balik ke diri masing-masing, apakah kita mau mengambil resiko tersebut?
Tokyo, 11 Juni 2022
Dr. Kathryn Effendi
References:
1. https://ganjoho.jp/public/pre_scr/cause_prevention/smoking/tobacco02.html
2. 最強最高のがん知識 (中川恵一)
3. Beliefs about the
health effects of "thirdhand" smoke and home smoking bans.
Pediatrics. 2009 Jan;123(1):e74-9. doi: 10.1542/peds.2008-2184.
4. https://www.iarc.who.int/wp-ontent/uploads/2018/07/pr196_E.pdf
5. Facial flushing
after alcohol consumption and the risk of cancer: A meta-analysis. Medicine
(Baltimore). 2017 Mar;96(13):e6506. doi: 10.1097/MD.0000000000006506.
6. Research Group
for Development and Evaluation of Cancer Prevention Strategies in Japan.
Alcohol drinking and colorectal cancer in Japanese: a pooled analysis of
results from five cohort studies. Am J Epidemiol. 2008 Jun 15;167(12):1397-406.
doi: 10.1093/aje/kwn073.
7. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/alcohol-and-cancer/does-alcohol-cause-cancer