Monday, August 2, 2010

Preparing for Pregnancy: Part II


Preparing for Pregnancy: Part II
(Summarized from “Plan to Get Pregnant: 10 Steps to Maximum Fertility by Zita West)
Previous part:
Step four: Sex and passion
Intinya di bagian ini, pasangan suami istri yang mendambakan anak tentu saja sebaiknya sesering mungkin melakukan hubungan sex. Tidak sekedar kewajiban rutin, tetapi jadikan sex sebagai kegiatan yang menyenangkan yang justru meningkatkan kualitas hubungan suami istri itu sendiri.
Jika ada masalah seksual, sebaiknya bicarakan secara terbuka satu sama lain dan segera konsultasikan ke dokter untuk dicari penyebab pastinya. Masalah seksual bisa terjadi pada kedua belah pihak, suami maupun istri. Masalah seksual pada pria yang umum terjadi dan yang bisa mempengaruhi kesempatan hamil yaitu disfungsi ereksi (DE). Penyebab DE ini bisa secara fisik (diabetes, hipertensi) maupun psikologis (termasuk lifestyle). Sedangkan pada wanita, gairah seksual yang rendah bisa disebabkan berbagai hal, misalnya sakit saat berhubungan seksual, tidak bisa mencapai orgasme, stress dsb. Gairah seksual pada wanita dipengaruhi oleh interaksi berbagai faktor, kesehatan wanita itu sendiri, emosi, pengalaman, relasi, juga tradisi dan kebudayaan yang melingkupinya. Gairah seksual wanita dan pria pun berbeda. Wanita butuh lebih banyak stimulasi, suasana romantis, dan keterkaitan emosi; sedangkan pria lebih spontan, rangsangan secara visual dan ketertarikan fisik lebih kuat.
Di bagian ini juga diingatkan untuk tidak terjebak melakukan hubungan sex hanya demi hamil (“baby sex”) karena akhirnya pasangan justru akan kehilangan spontanitas dan gairah sex itu sendiri. Sedapat mungkin hilangkan pikiran seperti misalnya harus berhubungan sex hari ini karena ini hari subur, atau khawatir memikirkan posisi yang tepat agar sperma tidak banyak terbuang keluar dsb. Intinya, just enjoy the sensation of having sex!
Ada beberapa tips untuk me-revitalisasi hubungan sex yang mulai terasa hambar:
- have sex when it feels best for you. Lakukan hubungan sex pada saat suami istri merasa segar dan memang fit untuk melakukannya, bukan pada saat kecapekan di malam hari.
- try to recreate situations. Buat situasi baru yang berbeda sehingga ada mood baru untuk berhubungan sex. Bisa buat kejutan seperti “candle-lit dinner” di rumah, mandi bersama dsb.
- Everyday routine can be a passion-killer. Lakukan aktivitas baru bersama di akhir minggu bisa meningkatkan kualitas hubungan suami istri.
- Notice and comment on the things you do for each other. Daripada hanya melihat sifat negatif atau kelakuan jelek pasangan, lebih baik fokus pada sisi positifnya. Coba saling menghargai apa yang sudah dibuat pasangannya.

Step five: lifestyle checks
“Inevitably, the way you live your life will have an impact on your fertility: alcohol, cigarettes, excessive stress, exercise (or lack of it), and work can all affect your chances of conceiving.”
Tanpa kita sadari, gaya hidup kita sehari hari ternyata juga bisa mempengaruhi fertilitas dan kesempatan kita untuk hamil. Beberapa factor gaya hidup sehari hari yang perlu mendapat perhatian:
- Alcohol, cigarettes
Banyak kalangan muda di kota besar yang sekarang menjadikan konsumsi alkohol sebagai suatu symbol pergaulan baru, lambang kesuksesan. Banyak teman saya melalui foto fotonya di facebook, seolah berlomba lomba memamerkan kesukaan mereka pada minuman beralkohol dan juga banyaknya botol botol wine, bir, dsb yang sudah habis mereka teguk. Saya bukan orang yang anti minuman beralkohol, sekali kali dalam kondisi dan batasan tertentu saya minum juga. Tapi yang perlu diingat kita sendiri yang harus tahu baik dan buruknya minuman beralkohol, bukan sekedar bablas ikut arus pergaulan. Konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan resiko terjadinya kanker hati, dan pada topik fertilitas ini, dapat mengakibatkan kerusakan sperma dan disfungsi ereksi, juga mengakibatkan gangguan ovulasi pada wanita. Selain itu konsumsi berlebihan pada awal trimester kehamilan bisa meningkatkan resiko keguguran, komplikasi kehamilan dan cacat bawaan pada bayi.
Begitupula rokok, meningkatkan resiko keguguran 2x lipat karena merokok mengakibatkan plasenta sebagai sumber makanan bayi tidak dapat maksimal membawa suplai darah bersih yang mengandung oksigen ke janin. Pertumbuhan janin pun menjadi terganggu, meningkatkan resiko lahir prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), cacat bawaan, dan berbagai komplikasi kehamilan lainnya seperti preeclampsia.
- Stress, exercise
Semua orang pasti mengalami yang namanya masalah dalam hidup, stress istilahnya. Semua itu wajar, selama kita bisa mengontrol si stress tersebut. Wanita yang mengalami stress berlebihan dan tidak bisa dikontrol sering mempengaruhi sekresi hormon sehingga menyebabkan ovulasi dan menstruasi berhenti. Begitupula pasangan yang mengalami stress, menyebabkan libido menurun dan akhirnya memperkecil kesempatan hamil.
Banyak solusi untuk mengatasi stress, terserah dan tergantung individu masing masing. Yang penting belajarlah untuk rileks dan tidur cukup. Tidur cukup pada malam hari penting karena hanya pada saat itulah diproduksi hormone melatonin yang membantu mengatur irama circadian tubuh dan menjaga keseimbangan pengaturan hormon tubuh, termasuk hormon reproduksi wanita. Melatonin juga disebut sebut memiliki fungsi antioxidant, anti aging, mengatasi gangguan mood, dan menurunkan resiko terkena kanker.
Olahraga teratur penting untuk kesehatan dan fertilitas. Olahraga bisa membantu produksi hormon endorphins yang sering dikenal juga sebagai “body’s natural painkillers” sehingga tubuh terasa lebih segar, nyaman dan tentu libido serta aktivitas seks ikut meningkat.
Pilihlah olahraga yang paling cocok untuk diri kita masing masing sesuai irama hidup kita. Jika kita bisa menikmati olahraga tersebut, tentu akan mudah menjadikannya kebiasaan teratur. Lebih bagus lagi jika olahraga tanpa sadar dimasukkan menjadi rutinitas kita sehari hari, misalnya memilih naik tangga daripada naik lift di kantor, jalan kaki, bersepeda daripada selalu naik mobil kemana mana, bahkan pekerjaan ibu rumah tangga itupun sebenarnya olahraga lho. Coba perhatikan, jarang rasanya ada pembantu yang gendut dan perlu minum obat kolesterol daripada majikannya yang justru rajin medical check-up. Jadi berbahagialah yang tidak punya pembantu rumah tangga, bisa jadi akan berumur lebih panjang dibandingkan yang tergantung pada pembantu rumah tangga.

Step six: Eating to conceive
“Take control of what you eat and reap the rewards”
Saya sering dapat berbagai cerita via mail tentang makanan yang katanya tidak baik dimakan karena bisa menyebabkan ini itu. Terus terang, saya sendiri tidak pernah panik repot mikir apa yang harus dan tidak harus dimakan. Buat saya semua makanan baik, yang penting semua tidak berlebihan. Intinya, just eat and drink in moderation. Tapi, jika sudah terlanjur sakit, seperti asam urat misalnya, apa boleh buat harus ada pembatasan ketat terhadap makanan makanan tertentu yang mengandung purin tinggi. Di buku ini juga ditulis, “eating a healthy diet is easy as long as you include a range of foods chosen from each of the important food groups: carbohydrates, protein, fats and fiber.”
Saya rasa makanan sumber protein, lemak, mineral yang baik semua sudah cukup tahu. Disini saya hanya menuliskan makanan yang dianggap bisa membantu meningkatkan kesuburan.
- Sex and libido foods
Sejak zaman dahulu ada beberapa makanan yang dianggap bisa meningkatkan hasrat seksual, entah benar atau sekedar mitos, makanan makanan ini kaya akan vitamin dan mineral yang memang baik untuk kesehatan tubuh. Beberapa makanan tersebut antara lain, avocados, bananas, asparagus, almods, figs, dates, garlic, oysters. Asparagus misalnya, banyak mengandung asam folat yang berguna untuk mencegah defect pada kehamilan, sehingga bagus untuk persiapan kehamilan.
- Brain foods
Makanan yang banyak mengandung asam amino seperti trypophan dan tyrosine bisa membantu meningkatkan neurotransmitter di otak, serotonin dan dopamine. Keduanya ini berperan dalam memberikan rasa nyaman, dan membantu mempersiapkan rahim untuk menerima embryo. Beberapa makanan yang banyak mengandung zat tersebut antara lain: papaya, bananas, celery, spirulina, carrots, sweet potatoes, dried apricots, lean meats, oats.
- Foods to protect sperm and eggs
Sel sperma dan telur rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas dalam tubuh. Makanan yang banyak mengandung flavonoid (dikenal juga sebagai vitamin P), zat yang memberikan warna pada tumbuhan atau buah, berfungsi sebagai antioxidant dan membantu menetralisir kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa contohnya: blueberries, raspberries, cherries, grapes, oranges, peaches, pums, tomatoes.
- Sperm-boosting foods
Nutrisi penting yang dapat membantu meningkatkan jumlah dan kualitas sperma adalah zinc dan vitamin C. Sumber makanan yang kaya zinc, antara lain: nuts, eggs, fish, seeds and grains. Sedangkan sumber makanan yang kaya vitamin C, antara lain: green leafy vegetables, kiwi fruit, and tomatoes
- Foods for healthy secretions
Sekresi lendir vagina yang sehat juga bisa menciptakan lingkungan yang baik untuk transportasi sperma mencapai sel telur. Banyak memakan buah buahan dan sayuran seperti asparagus, bamboo shoots, broccoli, cabbage, onions, apples, avocados, mangoes, etc. baik untuk kesehatan tubuh keseluruhan termasuk organ reproduksi.
Satu lagi rasanya yang perlu saya tulis disini, konsumsi kafein berlebihan bisa berpengaruh terhadap tingkat kesuburan. Di buku tersebut ditulis, “Those who consumed more than 300mg of caffeine per day-the equivalent of two cups of fresh coffee-were more likely to have a delay in conceiving.” Masih belum jelas apakah aman mengkonsumsi kafein sebelum dan selama kehamilan, tapi dianjurkan untuk mengurangi konsumsi kafein sedapat mungkin saat sedang berusaha hamil (“cut down on caffeine as much as possible while you are trying to get pregnant”).
Saya sertakan juga table data kafein yang terkandung dalam minuman/makanan dari buku tersebut.
8oz (240ml) cup of brewed coffee
150mg
8oz (240ml) cup of instant coffee
100mg
8oz (240ml) cup of tea
60 to 90mg
12oz (355ml) can of caffeinated soda
35 to 40mg
1oz (28g) of dark chocolate
20mg
Buat yang sudah terbiasa mengkonsumsi kopi misalnya, memang sulit menghindari untuk sama sekali tidak minum kopi. Saya juga susah banget, karena sudah terbiasa “ngafe” istilahnya. Daripada tidak minum sama sekali malah jadi gelisah, tidak nyaman, tidak bisa konsentrasi dsb, tidak apa minum asal ingat untuk membatasi diri. Jika sebelum hamil biasa minum sampai 6 cangkir kopi, batasi jadi hingga separuhnya, 2-3 cangkir saja. Coba juga untuk meminum kopi yang dikurangi kadar kafeinnya atau decaf coffee. Sedangkan untuk penikmat teh, rose hip tea atau herbal tea (non kafein) lainnya bisa dijadikan pilihan untuk dikonsumsi selama kehamilan.

Peranan pasangan dalam soal makanan ini juga penting karena kehamilan tidak hanya tanggung jawab si istri, tapi juga suami. Masih banyak suami suami yang justru lebih suka makan di luar (restoran) daripada makan masakan istri di rumah, lebih sering membelikan istrinya makanan junk foods daripada sayur buah segar karena ia sendiri juga lebih doyan makanan tersebut, dsb. Dorongan dan keikutsertaan suami dalam menjalani gaya dan pola hidup sehat sangat penting. Secara psikologis-pun keduanya akan merasa lebih erat, mempunyai tujuan bersama yang hendak dicapai yakni kehadiran si buah hati.

To be continued....
Salam sehat,
Kathryn-Tokyo

Lifestyle Images: http://talkingtotalsport.com/lifestyle/

Wednesday, May 19, 2010

In Loving Memory - Our Beloved Nephew


In Loving Memory - Ten 

Dear all, kali ini saya hanya ingin sharing peristiwa sedih yang baru baru ini saya alami sekaligus mendedikasikan tulisan ini untuk “Ten” keponakan, saudara, sahabat yang sangat kami kasihi.

Pertama kali mengenal Ten saat saya masih pacaran sama suami. Berhubung pacarannya pun jarak jauh, ya hanya kenal Ten juga dari nama saja. Ia keponakan tidak langsung suami saya (susah dijelaskan silsilahnya), usia Ten dengan saya tidak terlalu terpaut jauh. Aneh rasanya kalau saya dipanggil tante, pantas juga jadi teman soalnya. Saat itu suami cerita tentang Ten yang sedang berobat ke Jepang karena di usia yang masih muda ia di-diagnosa tumor di selaput otak, meningioma. Posisi tumor yang sulit dan peralatan di Jakarta yang belum memadai untuk pengobatan, maka ia kontak suami saya dan berobat ke Jepang. Rutin kontrol, berobat juga operasi dijalani untuk memberantas si tumor.

Kalau pas suami saya pulang balik ke Indonesia, saya biasanya ikut bertemu dengan Ten dan keluarganya. Ten anak bungsu, pria satu satunya dari 2 bersaudara. Meski harus bolak balik masuk RS, operasi, rehabilitasi dsb, tapi ia tetap berhasil menyelesaikan kuliahnya. Tidak tanggung tanggung, ia menyelesaikan kuliah kedokteran dan berhasil meraih gelar dokter dari universitas negeri terbaik di Jakarta pada awal tahun ini. Perjuangan yang sangat keras untuknya. Saya salut dengan ketegaran dan semangat Ten untuk bertahan hidup.

Sejauh saya mengenalnya, Ten anak yang baik, aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan ia selalu berusaha menyenangkan orang lain. Menjelang menikah saya pernah khusus belajar memasak dengan pembantu di keluarga mereka karena memang jago sekali masaknya, sementara saya ini ....jujur, tidak pernah pegang panci di dapur ^^. Pembantunya cerita, kalo Ten selalu menghargai masakannya. Terlihat dari ceritanya kalo sang pembantu pun sangat menyayangi Ten. Waktu kami menikah, ia jadi best man suami saya dan kedua orang tuanya menjadi saksi pernikahan kami. Kemudian saya ikut suami ke Jepang dan hanya sekali kali bertemu Ten kalo pas balik Indonesia atau kalau kebetulan mereka sekeluarga ke Jepang.

Bulan Maret lalu, Ten kembali datang ke Jepang untuk kembali operasi karena si tumor kembali membuat ulah. Mereka datang sekeluarga, sempat menginap semalam di rumah saya di Tokyo sebelum melanjutkan perjalanan ke Fukushima, untuk menjalankan operasi di sana. Kami sempat makan malam bersama juga, saat itu Ten tidak terlalu ada nafsu makan. Waktu saya tanya, dia bilang justru waktu sore dia sempat makan banyak di rumah saya, makan sup sosis buatan saya. Buatan tante itu yang enak katanya. Saya langsung senang banget dengernya dan suami saya bilang.. ..wah Ten kamu pinter, memang dia ini (sambil menunjuk saya) yang harus diambil hatinya, segala urusan di sini bisa lancar deh. Kami tertawa lepas saat itu.

Operasi kali ini direncanakan 2 kali, operasi pertama untuk memastikan posisi, memastikan stadium tumor yang diperkirakan berubah dari diagnosa sebelumnya dan untuk sekaligus menentukan langkah yang harus diambil berikutnya, sedangkan operasi kedua untuk tindakan lebih radikal berupaya memberantas si tumor. Operasi pertama pada awal bulan Maret berlangsung selama 13 jam dan sukses. Ten menjalani rehabilitasi sambil dokter mempersiapkan dan mengatur strategi untuk operasi kedua. Setelah kurang lebih satu bulan sejak operasi pertama, 12 April kemarin dilaksanakan operasi yang kedua. Operasi berlangsung sekitar 21 jam, dan tujuan utama operasi untuk memberantas si tumor juga tercapai.

Tapi ternyata, manusia memang boleh berencana …Tuhan yang menentukan. Di luar dugaan terjadi komplikasi pasca operasi. Suplai darah ke otak terganggu dan berakibat terjadinya cedera otak yang luas. Keadaan Ten menjadi kritis dan ia terbaring koma di ICU. Mendengar kondisi Ten yang kritis, suami saya segera berangkat ke Fukushima, meninggalkan pekerjaannya. Saya ingin sekali ikut, tapi terbentur kondisi saya yang saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh.

Berada di negara orang, dengan bahasa yang Jepang yang terbatas, ditambah dengan kondisi kritis seperti ini sungguh merupakan cobaan berat untuk kedua orang tuanya. Saya dan suami juga sangat amat sedih karena merasa tidak bisa membantu maksimal, lokasi tempat tinggal yang berjauhan dan kerjaan menyebabkan suami juga tidak bisa terus menerus berada di Fukushima. Harapan hidup Ten yang dinyatakan hampir tidak ada oleh dokter membuat kami semua harus mempersiapkan kemungkinan terburuk. Gereja setempat dihubungi, teks funeral mass dalam bahasa Inggris pun dicari agar keluarganya bisa mengikuti, segala macam prosedur tata cara pengiriman jenazah kembali ke Indonesia pun dicari dsb. Berat rasanya, setiap bertelpon dengan suami untuk mengikuti perkembangan berita dari sana, saya selalu menangis, tidak tega rasanya membayangkan sosok Ten yang masih segar saat terakhir bertemu.

Sebulan sudah sejak Ten operasi, belum sekalipun ia terbangun dari tidurnya. Ventilator dan berbagai selang penunjang kehidupan bertebaran di sekeliling tubuhnya. Hanya doa, doa dan doa yang bisa kami panjatkan, memohon setitik harapan agar Tuhan memberikan mukzizatnya kepada Ten. Ia masih begitu muda, perjalanan hidupnya masih panjang, sejuta kesempatan masih menunggu dirinya untuk kembali. Membaca ucapan teman temannya di Facebook miliknya yang meminta Ten untuk berjuang dan bangun dari tidur panjangnya membuat saya tambah miris, betapa semua orang mencintai ia, berharap ia bisa berkumpul kembali dengan semuanya.

Rencananya akhir minggu ini akan mengurus perpanjangan visa untuk Ten karena batas masa visanya hampir habis. Tapi ternyata, Ten sepertinya sudah tidak ingin diperpanjang masa tinggalnya di Jepang. Selasa malam kondisinya menurun, dan Rabu 19 Mei dini hari kabar duka dari papanya pun kami terima. Tidak ada kata kata lagi yang bisa kami ucapkan, hanya lelehan air mata yang keluar tanpa suara. Suami saya langsung berangkat lagi menemui orang tuanya untuk membantu pengurusan pengembalian jenazah ke Indonesia.

Selamat jalan Ten! Langitpun berduka ketika engkau pergi. Cuaca di Tokyo yang sebelumnya diramalkan cerah berawan menjadi mendung sejak pagi, angin kencang disertai gerimis hujan yang semakin lebat. Bulan Juni nanti engkau akan merayakan ulang tahun mu yang ke-26 bersama para malaikat dan Bapa di surga.

Jadi dokter yang baik ya Ten di surga, salam untuk uma dan engkong di sana. You will always be in our hearts!

“Ashes to ashes, dust to dust. Tuhan engkaulah empunya kehidupan, dari Engkau kami berasal dan padaMu jualah kami kembali”.

Love from Tokyo,

Kathryn