Monday, September 7, 2009

Woman: Learn a piece of our reproductive system

Woman: Learn a piece of our reproductive system

Tubuh wanita memiliki organ dan fungsi yang lebih kompleks daripada pria karena di dalam tubuh wanitalah cikal bakal kehidupan manusia berikutnya akan berkembang. Bahkan tubuh sudah mengatur dan mempersiapkan dirinya sendiri untuk menerima kehadiran sang generasi penerus sejak si wanita mengalami haid pertama kalinya di saat usia masih belasan tahun. Belajar mengenali organ reproduksi, dalam hal ini rahim, akan sangat membantu kaum wanita menjaga kesehatan diri sendiri sekaligus secara tidak langsung berkontribusi menghasilkan generasi penerus yang sehat sejak awal masa pertumbuhannya dalam rahim.

Pertama tentu kita bicara tentang haid. Apa sih haid/menstruasi itu? Berapa lama siklus menstruasi normal? Kapan harus kita curigai ada kelainan di siklus menstruasi kita?

Menstruasi adalah proses normal fisiologis dalam tubuh wanita usia reproduktif berupa penebalan dinding rahim yang diikuti dengan pelepasan ovum (sel telur) ke dalam rahim. Penebalan dinding rahim ini untuk mempersiapkan memberi nutrisi dan melindungi embryo jika seandainya terjadi pembuahan dan terjadi implantasi embryo ke dinding rahim. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding rahim akan luruh, keluar berupa darah yang kita kenal sebagai darah haid/menstruasi.

Proses menstruasi ini akan berulang teratur, sehingga dikenal adanya siklus menstruasi. Siklus ini dipengaruhi oleh interaksi kompleks dari hormon hormon yang bekerja dalam tubuh wanita, dan juga tergantung dari berbagai kondisi fisik dan psikis yang ikut berperan dalam interaksi tersebut. Yang dimaksud siklus menstruasi: hari pertama menstruasi sampai hari terakhir sebelum menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi antara 23 sampai 35 hari tergolong normal, sepanjang siklus tersebut teratur (kadang bisa telat atau sedikit lebih cepat, tidak masalah). Umumnya menstruasi berlangung antara 3-5 hari, lebihpun sampai 7 hari sebenarnya tidak ada masalah sepanjang tidak ada keluhan lain yang menyertainya dan tentu asalkan teratur.

Sebaiknya perlu memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter, jika:

- Siklus menstruasi kurang dari 21 hari (polymenorrhea) dan lebih dari 35 hari (oligomenorrhea). Ini perlu diperhatikan pada wanita yang berencana untuk hamil. Pada siklus yang terlalu cepat (polymenorrhea), telur tidak mempunyai waktu cukup untuk menjadi mature dan bisa menempel di dinding rahim sehingga kehamilan sulit terjadi. Pada siklus yang terlalu jauh (oligomenorrhea), sulit untuk memprediksi kapan masa subur sedang berlangsung sehingga membutuhkan alternatif cara untuk memprediksi waktu ovulasi tersebut.

- Darah menstruasi yang banyak sekali (sehingga perlu mengganti pembalut bahkan dalam 1 atau 2 jam) atau menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari (menorrhagia). Ini bisa mengakibatkan wanita mengalami anemia dengan gejala gejalanya seperti capek, lelah, pusing, tidak bisa konsentrasi dsb. Perlu periksa lebih lanjut untuk mengetahui pasti penyebabnya, apalagi jika disertai rasa sakit yang hebat, karena mungkin diakibatkan oleh endometriosis atau infeksi (Pelvic Inflammatory Disease).

- Tidak mendapat menstruasi sama sekali, sampai 6 bulan misalnya, meski sedang di usia reproduktif dan tidak sedang hamil (amenorrhea). Perlu di periksa lebih lanjut untuk memastikan jenis amenorrhea-nya dan penyebabnya. Penggunaan kontrasepsi, stress berat, kehilangan berat badan yang drastis juga bisa menjadi penyebab amenorrhea ini.

Pada siklus haid yang tidak normal, kemungkinan apa saja yang bisa menjadi penyebabnya?

Selain faktor psikis dan fisik yang juga berpengaruh terhadap siklus haid, ada beberapa kelainan dalam rahim yang gejala awalanya bisa dikenali dari siklus haid yang tidak normal. Beberapa yang sering, antara lain:

Endometriosis

Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan rahim (endometrium) tumbuh di luar rongga rahim, paling sering di ovarium, saluran tuba, jaringan ikat rahim, dan meski jarang, bisa juga ditemukan di lapisan dinding perut (peritoneum).

Sama seperti jaringan normal yang berada di dalam rahim, si endometriosis ini juga berada di bawah pengaruh hormon hormon wanita dan memberikan respon yang sama pula. Jadi yang ikutan menebal dan lalu luruh karena pengaruh hormone tidak hanya yang di dalam rahim tapi juga si endometriosis di luar rahim tersebut. Tidak heran gejala yang paling sering dijumpai yakni sakit hebat saat menstruasi (tidak jarang yang sampai pingsan) disertai sakit yang menjalar hingga ke pinggul belakang atau perut. Meski tergantung lokasi endometriosis, gejala yang timbul juga bisa berbeda. Darah yang tidak bisa keluar dan terkumpul dari sisa endometriosis lama lama dapat membentuk kista endometrioid (disebut juga “chocolate” cyst, karena berisi darah coklat kehitaman) seperti gambar di bawah ini:

Endometriosis yang berada di ovarium atau saluran tuba, bisa menimbulkan jaringan parut/scar sehingga akhirnya menghambat pelepasan ovum dan menyebabkan infertilitas. Sering pada wanita yang sulit mempunyai anak, ternyata setelah di cek penyebabnya adalah endometriosis. Karena itu segera waspadai kemungkinan endometriosis jika merasakan gejala seperti di atas.

Kista ovarium/indung telur

Kista adalah pertumbuhan abnormal dari jaringan tubuh, menyerupai kantung dan umumnya berisi cairan. Kista juga bisa tumbuh di mana saja, termasuk di ovarium dengan ukuran yang juga bervariasi. Kista ovarium bisa terjadi pada wanita segala usia, terutama pada usia reproduksi. Ada beberapa tipe kista ovarium, dari yang memang fisiologis/normal sampai yang terjadi karena adanya kelainan lain (kista endometrioid, seperti yang saya sebut di atas misalnya) atau karena kelainan hormonal (polikistik ovarium).

Pada kista yang fisiologis/normal, ini bisa terjadi karena kantung yang mengelilingi ovum (disebut folikel) gagal pecah untuk melepaskan ovum ke dalam rahim. Sehingga bisa ditebak, gejala yang paling jelas yaitu menstruasi tidak teratur datang setiap bulan. Ini tentunya juga secara tidak langsung mengakibatkan infertilitas karena tidak adanya ovum untuk dibuahi.

Umumnya kista ovarium tidak berbahaya, tidak ganas dan yang kista fisiologis-pun bisa menghilang dengan sendirinya tanpa treatment. Tapi tergantung dari jenis kista dan ukuran kista, pada beberapa kasus ada juga yang beresiko pecah, menimbulkan rasa sakit dan perdarahan maka akan dianjurkan untuk diangkat (ini harus dikonsultasikan dengan dokter kandungan yang menangani).

Selain endometriosis dan kista, sering juga mendengar istilah myom. Apa itu myom?

Myom atau myoma adalah tumor jinak yang berasal dari otot polos rahim. Myoma sering didapati pada wanita usia pertengahan atau menjelang akhir usia reproduksi. Sekitar 30 sampai 50 persen wanita usia reproduksi sering didiagnosa myom. Jaringan myoma ini memiliki estrogen reseptor, yang berarti dipengaruhi oleh produksi estrogen dalam tubuh. Karenanya myom aktif dalam masa pre-menopause, sering myom membesar cepat saat kehamilan dan mengecil setelah menopause karena tidak adanya rangsangan estrogen lagi.

Myoma ini juga bervariasi baik ukuran, jumlah maupun lokasinya dalam rahim. Umumnya tumbuh lambat dan sering tidak bergejala. Myom yang besar dapat menimbulkan masalah seperti mendesak organ tubuh lain (kandung kemih misalnya) sehingga menimbulkan gangguan berkemih, rasa tidak nyaman/terasa penuh di perut bagian bawah, perdarahan banyak dan waktu mensturasi yang panjang, menganggu perkembangan janin dalam kehamilan dsb. Disini ada kemungkinan myoma harus diangkat melalui operasi.

Di bawah ini gambar lokasi dimana myom dapat tumbuh dalam rahim:

Selain operasi, ada juga pengobatan dengan menggunakan hormonal terapi yang menekan produksi estrogen dan menyebabkan myoma mengecil. Hanya saja, setelah obat dihentikan maka ada kemungkinan myoma akan kembali tumbuh. Selain itu, defisiensi estrogen terus menerus juga meningkatkan kemungkinan terjadinya osteoporosis kelak. Pemakaian obat hormonal ini, harus dalam pengawasan dokter. Treatment yang tepat bisa berbeda untuk setiap orang, tergantung kondisi masing masing. Jika myoma tidak terlalu besar, tanpa gejala, dan usia pasien juga menjelang menopause, myoma cukup dipantau dan ditunggu hingga mengecil dengan sendirinya setelah menopause.

Additional info on myoma and pregnancy:

Pada sebagian besar wanita, myoma sama sekali tidak memberikan gejala. Banyak diagnosa myoma yang baru kebetulan diketahui saat pemeriksaan USG saat kehamilan. Meskipun myoma bisa membesar selama kehamilan karena pengaruh hormonal, jarang yang memberikan gejala klinis. Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca di site berikut:

http://www.pregnancy-info.net/fibroids.html

Bagaimana mencegah berbagai kelainan seperti di atas?

Tubuh wanita secara natural sangat dipengaruhi oleh fluktuasi hormonal dalam tubuhnya. Termasuk pre-menstrual syndrome (PMS) juga disebabkan karena reaksi tubuh terhadap perubahan hormonal yang terjadi menjelang mensturasi.

Pada artikel sebelumnya tentang kanker payudara, saya pernah menyinggung bahwa lemak tubuh juga adalah sumber estrogen. Nah, lemak berlebih dalam tubuh akan membuat juga produksi estrogen berlebih dalam tubuh, sehingga bisa memicu timbulnya berbagai ganguan. Estrogen tidak berarti buruk, ia juga mempunyai banyak fungsi proteksi dalam tubuh, termasuk melindungi wanita dari penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung. Yang tidak baik adalah jika ia berlebihan dan akhirnya mengganggu keseimbangan hormonal tubuh. Selain itu, efek samping pemakaian alat kontrasepsi hormonal juga diduga dapat memicu terjadinya kelainan kelainan di atas.

Kesimpulannya, makan sehat seimbang (kurangi konsumsi lemak) dan jangan lupa cek kesehatan teratur, segera waspadai jika merasa ada kelainan dalam siklus menstruasi dan segera berkonsultasi ke dokter.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semuanya.

Salam sehat,

Kathryn-Tokyo

References:

- ROBBINS: Basic Pathology 7th edition

- WHO classification: Tumours of the Breast & Female Genital Organs (2003)

- http://www.emedicinehealth.com/ovarian_cysts/article_em.htm

- http://www.uterine-fibroids.org/about-uterine-fibroids.html

- Anatomy of the female pelvic area (image): http://images.main.uab.edu/healthsys/ei_0351.gif

Wednesday, August 26, 2009

You are what you eat!


You Are What You Eat!

Berdasarkan data dari United Nations (Wikipedia), Jepang berada pada urutan nomor satu sebagai negara dengan angka harapan hidup tertinggi. Usia rata rata harapan hidup pria Jepang adalah 79.0 sedangkan wanitanya mencapai 86.1 dan usia harapan hidup wanita Jepang ini merupakan yang tertinggi di antara negara lain di seluruh dunia. Indonesia sendiri berada pada urutan 110, masih dibawah Philipine pada urutan 100, tertinggal dari Malaysia yang berada di urutan 66 dan rasanya masih jauh untuk bisa mengejar tetangga mungil kita Singapore, di urutan 15.

Terlepas dari unsur adanya perbedaan kemajuan ilmu kedokteran, majunya sistem kesehatan, unsur tak terduga seperti tindak kejahatan, bencana alam dsb. Dari pengalaman saya sendiri dan saya rasa juga kita semua tahu, yang jelas berbeda di Jepang dengan negara lain yaitu makanannya! Selain orang Jepang senang makan ikan (dari yang mentah sushi-sashimi sampai yang matang, sudah jadi makanan sehari hari), saya perhatikan orang Jepang jarang yang pilih pilih makanan, kecuali memang mereka menderita penyakit tertentu. Rasanya belum ketemu orang Jepang yang hanya menyukai satu jenis makanan tertentu saja atau sebaliknya pantang tidak boleh makan ini, itu dsb. Mereka makan semua, tapi dengan porsi secukupnya. Mereka selalu bilang kalau setiap jenis sayur, daging atau buah dsb punya zat gizi tertentu yang penting untuk kesehatan. Nah, coba yuk kita lihat apa aja sih zat gizi yang banyak dikandung terutama dalam sayur mayur. Siapa tahu kita bisa ketularan umur panjangnya orang Jepang.

1. CABBAGE (Jepang: kyabetsu; Indonesia: kol)

Zat gizi: vitamin C (baik pada daun maupun batang/bagian yg kerasnya), vitamin U dan juga kalsium. Vitamin U ini meski tidak termasuk golongan vitamin pada umumnya, tetapi ia dikenal dalam pengobatan herbal dan merupakan zat yang dihasilkan tanaman/sayuran, terutama kol.

Manfaat: Baik untuk regenerasi selaput lendir lambung sehingga baik untuk menjaga kesehatan lambung. Dapat membantu mencegah peradangan lambung (gastritis). Vitamin C dan vitamin U juga bisa membantu kesehatan liver yang sudah bekerja keras mencerna lemak dari makanan. Karena itu di Jepang, biasanya jika makan ayam katsu (chicken katsu, ton katsu dsb) biasanya selalu satu set disediakan dengan irisan kol.

2. CELERY (Jepang: serori; Indonesia: seledri)

Zat gizi: Vitamin C dan Vitamin A (beta karoten). Selain itu lebih dari 40 jenis zat yang terkandung di dalamnya yang bisa membuat si celery ini berbau harum seperti terpenes dan berbagai plants’ essential oil.

Manfaat: Wangi harum yang dihasilkan celery bisa membantu meningkatkan nafsu makan. Vitamin C dan beta karoten baik untuk anti oksidan. Selain itu celery bermanfaat menurunkan tekanan darah dan berfungsi sebagai diuretik.

3. CUCUMBER (Jepang: kyuuri; Indonesia: ketimun)

Zat gizi: Kalium dan 95% terdiri dari air. Kalium ini bisa membantu menarik kelebihan garam/natrium keluar tubuh.

Manfaat: Mendinginkan tubuh, sehingga pada musim panas di Jepang sering di pinggir jalan orang berjualan ketimun dingin yang direndam air es. Mencegah penumpukan air sehingga sering irisan ketimun digunakan untuk mengkompres mata yang bengkak jika seseorang kurang tidur atau sehabis menangis. Pada proses pembuatan acar Jepang, ketimun ini juga membantu meningkatkan penyerapan vitamin B1 dan B2.

4. CARROT (Jepang: ninjin ; Indonesia: wortel)

Zat gizi: Vitamin A (beta karoten, alpha karoten, lycopene) dan zat pectin. Beta karoten di wortel ini terdapat tepat langsung di bawah kulit wortel, sehingga usahakan mengupas kulit wortel cukup tipis tipis saja atau jika memakan wortel organik, bisa makan bersama kulitnya. Jika digoreng secukupnya dengan minyak bisa meningkatkan kadar beta karoten sehingga sering irisan wortel dijadikan salah satu isi tempura.

Manfaat: Karoten yang diserap pembuluh darah berguna untuk proteksi terhadap kanker. Wortel dikatakan bisa menurunkan faktor resiko terkena kanker pankreas, kanker hati dan kanker prostat. Pectin bisa membantu mencegah diare dan serat di wortel ini bisa mencegah konstipasi.

5. EGGPLANT (Jepang: nasu; Indonesia: terong)

Zat gizi: Anthocyanin (memberi warna ungu pada terong). Anthocyanin banyak terdapat pada kulit terong tersebut, sehingga jangan buang kulitnya tapi masak dan makan terong bersama kulitnya.

Manfaat: Anti oksidan yang cukup potent. Berfungsi mencegah atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah) dan juga sebagai anti kanker. Selain itu juga untuk menurunkan kadar kolesterol dan membantu mencegah penyakit kencing manis. Terong juga baik untuk yang sedang berdiet karena kalori rendah dan mencegah obesitas.

6. RUNNER BEAN (Jepang: saya-ingen; Indonesia: kacang panjang)

Zat gizi: Protein/asam amino lysine dan beta karoten. Lysine tidak diproduksi oleh hewan sehingga harus diperoleh dari tumbuhan, terutama jenis kacang kacangan (bean, legumes), salah satunya kacang panjang. Agar zat yang terkandung di dalamnya tidak hilang, usahakan jangan terlalu lama merebus/memasak kacang panjang.

Manfaat: Anti oksidan dan anti aging. Membantu penyerapan protein makanan, memperkuat pembuluh darah dan memperbaiki regenerasi kulit.

7. BROCCOLI (Jepang: burokori; Indonesia: brokoli)

Zat gizi: beta karoten, lutein, sulforaphane, vitamin C. Kandungan vitamin C yang terdapat di brokoli ini bahkan lebih tinggi dari buah lemon, tapi ia mudah larut dalam air saat pemanasan. Usahakan sebentar saja memasak brokoli dan jika direbus, bisa ditambahkan sedikit garam untuk meminimalisir kehilangan vitamin C.

Manfaat: anti oksidan, anti aging, dan brokoli menghasilkan zat sulforaphane yang diduga bekerja sebagai anti kanker yang cukup potent. Ada penelitian yang mengatakan bahwa memakan brokoli bisa melindungi dari keganasan kanker prostat. Selain itu brokoli juga bisa meningkatkan sekresi insulin sehingga bisa berfungsi sebagai anti diabetic/mencegah kencing manis.

8. ONION (Jepang: tamanegi; Indonesia: bawang bombai)

Zat gizi: enzim alliinase yang keluar saat bawang di potong. Enzim ini akan menghasilkan gas yang menyebabkan mata terasa pedas ketika memotong bawang bombai. Tapi, jika dimasak enzim ini akan berubah menjadi zat yang manis dan banyak kegunaannya. Mencuci dan memotongnya saat basah bisa membantu mengurangi gas yang dihasilkan, sehingga mengurangi rasa pedih di mata. Enzim ini menjadi kurang efektif jika terkena panas yang lama, jadi usahakan masukkan onion sesaat sebelum proses pemasakan selesai atau makan mentah digabung dengan salad. Di Jepang, salad sering menggunakan toping irisan onion mentah.

Manfaat: Enzim allinase ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus. Mencegah timbulnya thrombus (blood clot), membantu menaikkan kadar kolesterol baik (HDL) dan sebaliknya menurunkan LDL (kolesterol jahat).

9. MUSHROOM (Jepang: shiitake; Indonesia: jamur shiitake)

Zat gizi: Berbagai mineral, vitamin, termasuk beta-glucan yang terkandung dalam jamur shiitake dikenal dengan istilah Active Hexose Correlated Compound/AHCC.

Kegunaan: Menurunkan kolesterol, mencegah atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah). Selain itu berbagai penelitian menunjukkan kemampuan shiitake meningkatkan system pertahanan tubuh dan mencegah kanker. Beta-glucan dikenal sebagai anti kanker, membantu meningkatkan survival-rate penderita kanker serta menurunkan kemungkinan kanker relaps/kambuh kembali. Selain itu rendah kalori, sehingga baik juga untuk diet.

10. CAULIFLOWER (Jepang: karifurawa; Indonesia: kembang kol)

Zat gizi: Vitamin C. Batang cauliflower lebih banyak mengandung vitamin C daripada kembangnya, jadi usahakan makan semuanya. Vitamin C di cauliflower tidak mudah hilang karena pemanasan, sehingga tidak perlu khawatir merebusnya. Saat merebus, kaldu yang keluar merubah warna air rebusan, ini bisa diatasi dengan menambahkan sedikit lemon atau sake.

Manfaat: Vitamin C akan mengaktifkan kolagen kulit dan mencegah timbulnya melanin maupun kerutan di kulit. Baik untuk kesehatan kulit. Selain itu membantu menghambat pembentukan lemak dan menurunkan kolesterol.

Memakan beraneka ragam jenis sayur mayur lebih baik daripada hanya satu jenis saja, karena berbagai kandungan vitamin yang terdapat di dalamnya secara natural akan berkolaborasi menjaga kesehatan tubuh. Intake alami vitamin dari sayur mayur, tentu lebih baik dibandingkan dengan asupan tablet vitamin.

Anak anak sering susah makan sayur dan disini peran orang tua sangat besar. Anak anak biasanya mudah meniru perilaku orang tuanya, biasakan makan sayur di rumah, tunjukkan rasa enak ketika menyantap sayuran dan anak anak akan menirunya. Kebiasaan pola makan orang tua biasanya akan menurun ke anaknya. Saya pernah menonton acara drama di televisi, ketika seorang remaja membanting piring dan tidak mau makan karena tidak enak, si nenek yang juga duduk di situ tidak memarahi cucunya, tapi ibunya. Seorang anak yang selalu mengeluh tidak bisa makan ini itu, adalah tanggung jawab orang tuanya (“oya no sekinin”), begitu kata si nenek.

Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat untuk semuanya.

Salam sehat,

Kathryn-Tokyo

References:

- 安全においしく食べるための新しい栄養学 (Yoshida kiyoko, Matsuda sanae).

- Wikipedia