COVID-19 Vaccinations in Japan
Belakangan banyak yang mulai pasang
foto orang tuanya sudah menerima vaksin di Indonesia. Senang banget lihat
antusias masyarakat menerima vaksin. Awalnya banyak yang ragu, pesimis,
khawatir, tapi sekarang malah rasanya banyak yang protes kalau tidak dapat
kuota jatah vaksin.
Di Indonesia vaksin corona sudah
memasuki tahap untuk lansia. Bagaimana dengan Jepang?
Kali ini saya coba share bagaimana
alur pelaksanaan vaksin di Jepang berdasarkan pengalaman sendiri.
---
Jepang resmi memulai vaksin pertama
tanggal 17 Februari 2021, dan tahap pertama ditujukan untuk tenaga kesehatan
(nakes) [Ref1]. Saya sendiri menerima mail pemberitahuan tentang vaksin dari
department saya tanggal 19 Februari 2021. Semua yang menerima pemberitahuan
tersebut berarti “eligible” untuk menerima vaksin di RS tempat bekerja.
Saat menerima mail pemberitahuan, saya
juga dikirimi video dan berbagai catatan penjelasan tentang vaksin yang
digunakan, efek samping yang dilaporkan saat ini, dan juga tata cara pelaksanaan
vaksin di tempat saya. Setelah membaca dan mengerti (wajib baca ya!) semua
penjelasan yang ada, masing masing memutuskan sendiri untuk mendaftar terima
vaksin atau tidak dalam batas waktu yang ditentukan. Saat itu saya punya tenggang
waktu 2 hari untuk memutuskan mendaftar.
Jadi, saat ini di Jepang vaksin
COVID-19 BUKAN wajib ya, masih bersifat optional (任意).
Saya memutuskan untuk mendaftar, jadi harus
mengisi form yang sudah ditentukan. Di sini saya harus mencamtumkan data diri
termasuk alamat yang sesuai dengan juminhyou. Data pendaftaran akan masuk register
tersambung dengan vaccination facilitation system (V-SYS) dari Ministry of
Health, Labor and Welfare (MHLW) dan dengan data wilayah tempat saya tinggal.
Saran saya untuk yang pindah tempat
tinggal di bulan bulan Maret, April ini, jangan lupa segera lapor alamat baru.
Prinsipnya pemberian vaksin akan dilakukan di institusi kesehatan di wilayah
tempat tinggal masing masing.
原則として、住民票所在地の市町村(住所地)の医療機関や接種会場で接種を受けていただきます。インターネットで、ワクチンを受けることができる医療機関や接種会場を探すための、接種総合案内サイトを設置する予定です。そのほか、市町村からの広報などをご確認ください。[Ref2]
Setelah beres pendaftaran, saya
menerima 受信票 (preliminary examination form)
sebanyak 2 lembar untuk vaksin dosis pertama dan kedua. Form ini diminta tidak
hilang karena tidak akan dikeluarkan lagi, dan harus dibawa saat vaksin. Di
form saya mendapat kode 医 dan data
diri sudah terisi secara elektronik, termasuk kode tiket vaksin yang sesuai
wilayah tempat tinggal.
Di sini ada sejumlah pertanyaan yang
harus dijawab, antara lain:
- Apakah saat ini sedang sakit atau
sedang dalam pengobatan penyakit seperti jantung (心臓病), ginjal (腎臓病), hati (肝臓病), kelainan darah (血液疾患), gangguan pembekuan darah (血が止まりにくい病気),
gangguan imunitas (免疫不全), dan
lainnya.
- Apakah pernah mengalami kejang?
- Apakah ada riwayat mengalami reaksi
alergi berat/anafilaksis sebelumnya karena makanan atau obat, dll?
Berdasarkan laporan dari CDC Covid-19
Response Team, di US tercatat ada 21 kasus reaksi anafilaksis yang terjadi
setelah pemberian dosis pertama dan 71% diantaranya terjadi dalam waktu 15
menit pasca vaksinasi. [Ref3] Dibandingkan dengan angka kejadian anafilaksis
pada influenza vaksin (100万人一人), rate
pada COVID-19 vaksin ini memang lebih tinggi (10万人一人). Di Jepang, tanggal 5
Maret 2021 masuk laporan pertama reaksi anafilaksis yang terjadi pada nakes
wanita, usia 30 tahunan, dikatakan memiliki riwayat asma dan hypothyroid. [Ref4]
Dari laporan yang masuk saat ini
sepertinya kasus anafilaksis di Jepang lebih tinggi daripada di US atau UK. Tercatat
sampai hari ini 10 Maret 2021, ada 17 kasus anafilaksis yang dilaporkan (sekitar
6300人一人), dan
semua wanita. [Ref 5]
Di tempat saya, setelah vaksin wajib
menunggu 15 menit di ruangan yang disediakan, dan diminta tetap berada di area RS
selama 30 menit. Di ruangan pelaksanaan imunisasi, disiapkan peralatan gawat
darurat dan diminta untuk saling waspada, segera respond jika ada orang di
sekitar yang sepertinya mengalami gejala anafilaksis. Saat ini juga diminta mengisi
kuesioner tentang apa yang dialami pasca vaksin.
----
Tanggal 9 Maret 2021, saya sudah
mendapatkan dosis pertama vaksin. Suntikannya
tidak terasa sakit sama sekali (rasanya lebih sakit disuntik influenza vaksin),
malam hari lengan yang disuntik terasa pegal dan sedikit berat, tapi selebihnya
saya bersyukur baik baik saja sampai hari ini. Dosis kedua akan saya terima
akhir Maret nanti.
Di tempat saya, berbarengan dengan
pelaksanaan vaksin untuk nakes, dibuka juga clinical trial yang bertujuan untuk
mengevaluasi nilai antibody yang berhasil diinduksi oleh vaksin termasuk berapa
lama antibody bisa bertahan dalam tubuh. Semakin banyak info yang bisa kita peroleh
dari vaksinasi, semakin baik juga penanganan COVID-19. Meski awalnya ragu
karena akan diambil darah secara periodik, saya memutuskan kontribusi ikut ambil bagian dalam
clinical trial ini.
Semoga nanti keluar hasil riset yang baik dan……. semoga saya tidak hilang semangat harus ambil darah bolak balik 💪
Tokyo, 10 Maret 2021
Dr. Kathryn Effendi
References
[1] https://www.japantimes.co.jp/news/2021/02/17/national/vaccination-rollout-begins/
[2] https://www.mhlw.go.jp/stf/seisakunitsuite/bunya/0000121431_00218.html
[3]
https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/70/wr/mm7002e1.htm
[4]
https://www3.nhk.or.jp/news/html/20210305/k10012900811000.html
[5] https://www3.nhk.or.jp/news/html/20210309/k10012906741000.html
No comments:
Post a Comment