Wednesday, March 31, 2021

COVID-19 Vaccines in Japan: Q & A – Part 1

 COVID-19 Vaccines in Japan: Q & A – Part 1

Di Jepang vaksin yang saat ini digunakan berasal dari Pfizer-BioNTech COVID-19 Vaccine. Vaksin ini sudah terlebih dahulu digunakan di US dan UK, jadi panduan di Jepang saat ini juga berdasarkan referensi dari data dan laporan yang sudah keluar di sana. MHLW Jepang juga sudah mengeluarkan Q & A dalam bahasa Jepang [Ref1]

Saya coba meringkas beberapa hal yang mungkin banyak jadi pertanyaan. Saya pakai beberapa referensi resmi yang juga diberikan oleh NCGM (National Center for Global Health and Medicine), salah satu pusat penanganan COVID-19 di Jepang. [Ref2]

*Di TV mungkin ada yang sering lihat, Ohmagari Norio 先生 – kepala bagian bidang infeksi dari NCGM. Saya pernah ikut lecture dari beliau tentang COVID-19 di tempat saya; memang jelas puas mendengar presentasi beliau.

---

1. Apa saja kontraindikasi pemberian vaksin?

- vaksin tidak dapat diberikan pada orang yang sedang demam (suhu badan ≥ 37.5°C) dan pada orang yang sedang mengalami infeksi berat akut.

- mengalami reaksi alergi berat (anafilaksis) terhadap COVID-19 sebelumnya (dosis pertama)

-  mempunyai alergi terhadap setiap komponen isi dari COVID-19 vaccine, contoh: polyethylene glycol (PEG atau dikenal juga sebagai macrogols). [Ref 3,4]

PEG ini sering dipakai dalam produk medis, produk rumah tangga, maupun kosmetik. Tidak berbahaya jika memang tidak ada alergi terhadap PEG. Pasien dengan PEG allergy yang tidak terdiagnosa, sering punya riwayat alergi anafilaksis dengan penyebab yang tidak diketahui (unexplained anaphylaxis), atau alergi terhadap berbagai golongan obat obatan. Jika menduga ada riwayat alergi terhadap PEG ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter alergi terlebih dahulu.

*List kandungan vaksin berdasarkan data dari manufacturer

This vaccine contains polyethylene glycol/macrogol (PEG) as part of ALC-0159.

  • ALC-0315 = (4-hydroxybutyl) azanediyl)bis (hexane-6,1-diyl)bis(2-hexyldecanoate)
  • ALC-0159 = 2-[(polyethylene glycol)-2000]-N,N-ditetradecylacetamide
  • 1,2-Distearoyl-sn-glycero-3-phosphocholine
  • cholesterol
  • potassium chloride
  • potassium dihydrogen phosphate
  • sodium chloride
  • disodium hydrogen phosphate dihydrate
  • sucrose
  • water for injections

 

2. Bagaimana dengan riwayat alergi sebelumnya?

Selama tidak memiliki alergi terhadap komponen vaksin, orang dengan riwayat alergi lain termasuk alergi makanan, saat ini boleh menerima vaksin. Vaksin Pfizer tidak menggunakan telur, gluten, kedelai (soy) selama proses produksi maupun finalisasi.

Anyone with a previous history of allergic reactions to the ingredients of the vaccine should not receive it, but those with any other allergies (such as a food allergy) can now have the vaccine.” [Ref3] 

Menurut data produksi, obat seperti antibiotik golongan penicillins, sulphonamides and neomycin yang sering menimbulkan alergi juga TIDAK digunakan dalam vaksin. [Ref5]

* Sedikit tambahan dari saya, belakangan banyak laporan mengatakan anak anak yang memiliki alergi Penicillin bisa “outgrow”- kecenderungan hilang setelah dewasa. Untuk antibiotik golongan sulfa ini memang sering menimbulkan alergi dan sebenarnya golongan ini sudah jarang dipakai.   

 

3. Bagaimana kalau ada kondisi penyerta lain?

  • Ibu hamil dan menyusui.

Observasi dan penelitian masih terus dilakukan, tapi berdasarkan data pelaksanaan yang sudah berjalan saat ini, dikatakan boleh  menerima vaksin. Japanese Society of Obstetric dan Gynecology juga menganjurkan tenaga kesehatan, atau mereka yang punya penyakit penyerta yang beresiko klinis memberat jika terkena Covid-19 untuk mempertimbangkan ikut vaksinasi [Ref1].

  • Pasien dengan imunodefisiensi (immunosuppressive drug use, primary immunodeficiency, etc), dan pasien autoimun (SLE, rheumatoid arthritis, etc). 

      Pada dasarnya karena yang dipakai mRNA vaksin (bukan live vaccines), dianggap lebih aman pada pasien dengan masalah autoimun. TETAPI, karena penyakit penyakit di kategori ini banyak dan satu dengan lainnya berbeda, pasien dengan masalah imun dianjurkan untuk konsultasi ke dokter yang merawat terlebih dahulu. Vaksin ada baiknya ditunda jika penyakit autoimun nya sedang berada dalam kondisi aktif/flare.

ワクチンを受けるに当たって注意が必要です。ご自身が当てはまると思われる方は、ワクチンを受けても良いか、かかりつけ医にご相談ください。” [Ref 1,6]

  • Pasien atau penyintas kanker

Pasien atau penyintas kanker juga dianggap sebagai golongan yang perlu prioritas untuk mendapatkan vaksin. Berdasarkan urutan prioritas yang dikeluarkan dari MHLW, pertama tenaga kesehatan, lansia, dan diikuti kelompok orang yang memiliki penyakit penyerta termasuk pasien kanker. [Ref 7]

Jadwal vaksin juga harus disesuaikan dengan jadwal pengobatan yang dijalani, jadi harus konsultasi dengan dokter yang menangani.

“People, including those with underlying medical conditions such as cancer, may get vaccinated if they have no contraindications—that is, no history of severe allergic reaction (e.g., anaphylaxis) to any component of the vaccine.” [Ref 8]

* Ini saya sertakan juga prevaccination screening questionnaire dalam bahasa Indonesia yang baru baru ini dikeluarkan MHLW [Ref 9]


Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) termasuk gejala anafilaksis menyusul di tulisan berikut ya. 

Saya sendiri sedang harap harap cemas bisa melewati efek samping pasca suntikan dosis kedua kemarin. Kami memang sudah diberitahu untuk siap efek samping yang lebih banyak keluar di suntikan kedua. Teman teman saya sudah banyak yang lapor ada demam, lengan bengkak, sakit sendi, seperti terkena influenza (katanya) padahal waktu suntikan pertama tidak ada masalah. Saya sendiri sementara hanya lengan terasa lebih sakit dan berat dibanding suntikan pertama, tapi belum ada demam. Semoga deh aman aman saja ya.

 PS: Prevaccination screening questionnaire dalam bahasa Indonesia

--

Tokyo, 31 Maret 2021

Dr. Kathryn Effendi

 

References

[1] https://www.mhlw.go.jp/stf/seisakunitsuite/bunya/0000121431_00222.html#018

[2] http://www.hosp.ncgm.go.jp/isc/vaccines/020/index.html

[3] https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/961287/Greenbook_chapter_14a_v7_12Feb2021.pdf

[4] https://www.gov.uk/government/publications/regulatory-approval-of-pfizer-biontech-vaccine-for-covid-19/information-for-healthcare-professionals-on-pfizerbiontech-covid-19-vaccine

[5] https://www.sps.nhs.uk/articles/advising-individuals-with-allergies-on-their-suitability-for-pfizer-biontech-covid-19-vaccine/

[6] https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/recommendations/underlying-conditions.html

[7] https://www.mhlw.go.jp/content/10900000/000756894.pdf

[8] https://www.cancer.gov/about-cancer/coronavirus/coronavirus-cancer-patient-information

[9] https://www.mhlw.go.jp/stf/seisakunitsuite/bunya/vaccine_tagengo.html

No comments:

Post a Comment