Clinical
Features of Patients with 2019n-CoV from Published Article
Dalam beberapa hari
terakhir mulai banyak artikel ilmiah mengenai infeksi dari novel Coronavirus
(2019-nCoV). Ini saya sarikan isi dari satu artikel yang cukup baik
menggambarkan data klinis dari pasien yang terinfeksi 2019-nCoV.
Data klinis dari 41 pasien
yang positive 2019-nCoV (by Jan 2, 2020):
1. Umumnya pria (73%).
Usia rata rata pasien 49.0 years
2. Pasien dengan riwayat
sudah ada penyakit lain sebelumnya - “underlying diseases” – hanya kurang dari
separuh total pasien (32%)
3. Lebih dari separuh pasien
(66%) pernah mengunjungi/exposed to Huanan seafood market.
4. Gejala klinis dari yang
umum hingga yang jarang:
- demam (98%)
* gambaran suhu: 37.3-38°C (20%); 38.1-39.0°C
(44%); >39.0°C (34%)
- batuk (76%)
- sesak nafas/dyspnoea
(55%) (*median time from illness onset to dyspnoea 8.0 days)
- nyeri otot-myalgia; lesu-fatigue (44%)
- dahak (28%)
- sakit kepala (8%)
- batuk darah (5%)
- diare (3%)
5. Seluruh pasien (41
orang) menunjukkan tanda radang paru-pneumonia dari hasil chest CT. *Sebanyak 40
dari 41 pasien (98%) radang paru terlihat di kedua paru (bilateral
involvement).
6. Sebanyak 13/41 (32%)
pasien harus dirawat di ICU, dan 6 diantaranya (15%) meninggal.
# Implications of all the
available evidence:
2019-nCoV
caused clusters of fatal pneumonia with clinical presentation greatly
resembling SARS-CoV. Patients infected with 2019-nCoV might develop acute
respiratory distress syndrome, have a high likelihood of admission to intensive
care, and might die. The cytokine storm could be associated with disease
severity. More efforts should be made to know the whole spectrum and
pathophysiology of the new disease.
Reference:
The
Lancet. Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in
Wuhan, China
Published online: January
24, 2020 – In Press, Corrected Proof.
Image: The Lancet. A novel coronavirus outbreak of global health
concern (comment)
**
Ada beberapa
istilah medis yang keluar dalam perkembangan update 2019-nCoV belakangan ini:
1. Cytokine Storm サイトカインストーム
Saat terjadi
infeksi dalam tubuh, sel darah putih akan mengaktifkan respon sistem imun tubuh,
menghasilkan sel sel inflamatory (cytokines) yang berguna untuk melawan
virus/bakteri yang masuk. Sayangnya, kalau terjadi overproduksi dari cytokines,
ini malah bisa berakibat fatal pada organ vital seperti jantung dan paru.
Hal yang sama
terjadi pada kasus infeksi Wuhan virus. Beberapa laporan menduga, cytokine storm
inilah yang memicu pasien meninggal terutama pada kasus2 pasien relative muda
dan TANPA faktor resiko underlying diseases sebelumnya.
2. Super Spreader スーパー. スプレッダー
Super spreader
merupakan istilah yang diberikan pada seseorang yang sedang sakit dan ia secara
khusus bisa menyebarkan penyakitnya ke orang lain dalam jumlah banyak dan dalam
waktu cepat. Kadang si super spreader ini bahkan tidak menyadari kalau ia sudah
menginfeksi banyak orang lain di sekitarnya.
(*satu orang
bisa menginfeksi lebih dari 10 orang lain di sekitarnya, bisa dianggap super
spreader).
Saat kasus SARS
tahun 2003, ada seorang dokter yang terkena virus dan berpergian ke HongKong.
Disana ia menginap di hotel dan menyebarkan virusnya ke 16 orang lainnya yang
tinggal di lantai hotel yang sama. Para tamu hotel ini kemudian travel ke
negara lainnya, dan saat itulah SARS menjadi global epidemic.
Beberapa ahli
sudah memberikan pernyataan untuk mewaspadai adanya Super Spreader dalam
outbreak 2019-nCoV Wuhan Virus sekarang ini.
Tokyo, 28
Januari 2020
No comments:
Post a Comment